Breaking News

Friday, July 27, 2012

Assessment Portofolio

Print or PDF

Abstrak: Asesmen otentik yang akurat-objektif adalah dambaan semua pihak, termasuk dosen dan mahasiswa, yaitu system penilaian yang berkenaan dengan proses dan hasil belajar. Dengan asesmen otentik, hakikat penilaian sebagai penghargaan atas setiap usaha dan aktivitas siswa bisa terwujud, karena penilaian direncanakan dan dilaksanakan dengan berbagai cara dan meliputi berbagai aspek.

Salah satu cara penilaian yang bisa meliput hal di atas adalah menggunakan asesmen portofolio. Asesmen portofolio adalah penilaian terhadap kumpulan berkas sebagai bukti fisik setiap aktivitas siswa selama dan sesudah pembelajaran, bisa berupa dokumen hasil tes, tugas-tugas, hasil karya, catatan tentang sikap-minat, ketrampilan, dan kompetensi mahasiswa/ siswa.
       
Mulai kurikulum 2004, istilah asesmen (assessment) mulai diperkenalkan dalam konteks pembelajaran di sekolah, di mana sebelumnya untuk konteks ini digunakan istilah evaluasi (evaluation), penilaian (judgement), atau pengukuran (measurement). Rasional perubahan itu dikarenakan konotasi penilaian guru atau dosen yang berkenaan dengan  mahasiswa/siswa adalah tes yang cenderung hanya berkaitan dengan kognitif mahasiswa/siswa, padahal aspek afektif dan psikomotorik yang semestinya juga menjadi perhatian dan bahan penilaian.

Dalam hal ini, penilaian adalah kegiatan dosen /guru sesudah pelaksanaan pembelajaran, jadi orientasinya adalah hasil (product) belajar. Dengan sempitnya konteks penilaian tersebut, padahal bukan itu yang dimaksud dalam penilaian pembelajaran karena belum objektif, dikenalkanlah istilah asesmen dengan maksud agar guru dalam menilai bisa seobjektif mungkin. Dosen/guru bisa menilai mahasiswa/siswa tidak hanya berkenaan dengan hasil belajar siswa, tetapi meliputi proses pembelajaran. Dengan demikian penilaian yang dilakukan oleh dosen/guru tidak hanya melalui tes akan tetapi dengan berbagai cara dan aspek penilaian, sehingga hasil penilaian dapat mencerminkan usaha dan kemampuan siswa sebenarnya, dengan cara yang paling objektif dan otentik (authentic).

Asesmen Otentik Dari uraian tersebut di atas, asesmen dapat diartikan sebagai penilaian yang meliputi proses dan hasil belajar siswa, sehingga dengan sistem penilaian ini berbagai cara penilaian bisa dilaksanakan dan berbagai aspek dari siswa dapat pula dinilai. Dengan cara ini hasil penilaian menjadi lebih lengkap karena segala usaha dan kemampuan yang dimiliki mahasiswa/siswa (termasuk kognitif, afektif, dan psikomotorik) dapat terungkap dan bisa dihargai berupa nilai.

Hasil penilaian menjadi sangat objektif sehingga mencerminkan kondisi mahasiswa/siswa secara individu maupun kelompok. Bukankah penilaian dapat diartikan sebagai penghargaan kepada siswa atas segala usaha yang telah dilakukannya? Bukankah penilaian dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan motivasi, partisipasi, kesiapan, aktivitas, dan kesadaran mahasiswa/siswa dalam belajar, sehingga setiap saat terjadi peningkatan kualitas proses pembelajaran yang pada akhirnya bisa meningkatkan pula hasil belajar ?

        Penilaian yang dilaksanakan dengan berbagai macam cara dan berbagai aspek yang dinilai, menyangkut penilaian proses dan produk pembelajaran, disebut dengan asesmen otentik. Kata otentik bisa bermakna seobjektif-objektifnya, senyata-nyatanya, atau sebenar-benarnya sehingga hasil penilaiannya menjadi sangat akurat. Cara penilaian dengan asesmen otentik ini, bisa menggunakan tes, angket, wawancara, observasi, rubrik, vignet, jurnal, catatan lapangan, atau portofolio.
Langkah-langkah dalam melaksanakan Asesmen Portofolio :
  1. Tahap Persiapan
    1. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang akan diakses dengan Asesmen Portofolio.
    2. Menjelaskan pada mahasiswa bahwa akan dilaksanakan Asesmen Portofolio, proses yang harus ditempuh mahasiswa, bilaperlu diperlihatkan contohnya.
    3. Menjelaskan bagian mana, seberapabanyak kinerja dan hasil karya yang secara minimal harus disertakan dalam portofolio, dalam bentuk apa dan bagaimana hasil karya akan diakses.
    4. Menjelaskan bagaimana hasil karya harus disajikan.
  2. Tahap Pelaksanaan
    1. Dosen mendorong dan memotivasi mahasiswa. Dosen mendiskusikan secara rutin dengan mahasiswa tentang proses pembelajaran yang akan menghasilkan karya mahasiswa.
    2. Memberikan umpan balik secara berkesinambungan.
    3. Memamerkan keseluruhan hasil karya mahasiswa yang disimpan dalam portofolio bersama mahasiswa lain.
  3. Tahap Penilaian
    1. Menegakkan kriteria penilaian bersama sama atau dengan partisipasi mahasiswa.
    2. Kriteria yang disepakati dlaksanakan secara konsisten oleh dosen dan mahasiswa.
    3. Arti penting dari tahap penilaian ini adalah self Assesment yang dilakukan oleh mahasiswa.
    4. Hasil penilaian dijadikan tujuan baru bagi proses pembelajaran berikutnya.


SaLaM SeManGat (^_^")
(FNU)

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...