Breaking News

Tuesday, November 20, 2012

Dengarkanlah Jeritan Hati Kami (Wanita)

Print or PDF
 "Tahukah kalian ... hari ini, untuk kesekian kalinya dada kami (perempuan) terasa sesak. Bukan karena kalian (pria) terlambat menjemput kami, namun karena tak ada penyesalan di raut wajah kalian (para pria) untuk penantian yang tak kunjung ada kabar untuk kami, untuk tangis karena kami terus menunggu maaf yang terucap dari bibir kalian."

Sungguh saat kalian berbicara dan meminta kami akan suatu hal, kami mendengarkannya sepenuh hati, kami mendengar dan menundukkan kepala meski terkadang ada kalimat yang menyakitkan bagi kami,  lalu saat malam tiba kami merenungkan kembali kalimat demi kalimat dari kalian, tapi kami tetap berusaha menuruti perintah kalian, itu kami lakukan karena kami sungguh memuliakan dan menghormati kalian.

Jika kalian (pria) cemburu ketika kami di dekati pria lain, lalu kalian (pria) marah tak terkendali saat itu juga kami mengakui bahwa kalian benar-benar menyayangi kami, dan saat kalian menuduh kami serta melontarkan kalimat-kalimat kejam kepada kami, kami hanya bisa diam menangis dalam hati dan tetap mengakui kami salah.
Tahukah kalian? saat itu juga ada rasa bahagia dan sakit yang kami rasakan dalam hati. Namun kami menyimpan sakit itu agar kalian tidak lebih larut dalam amarah. Itu kami lakukan karena kami berusaha menjaga hati kami untuk kalian. Sungguh sakit yang terpendam itu hanya agar tetap bersama kalian (pria).

Dan jika setelah itu, saat kita terjerat dalam perselisihan, kami (para wanita) tak pernah bisa tidur terlelap karena terus menangis dan memikirkan bagaimana cara agar kalian (para pria) tidak lagi marah pada kami, lalu berulang kali kami kirim pesan ke ponsel dan telpon berkali-kali, itu tidak lain karena kami (para wanita) ingin segera menyudahi perselisihan. Itu kami lakukan karena kami tidak ingin kehilangan kalian. sungguh kami menginginkan kalian (para pria) sebagai pasangan kami.

Ketika kalian sakit, betapa kami (wanita) sangat mencemaskan kalian (pria), tak peduli betapa capeknya kami akan aktifitas, tak peduli apakah hujan atau sakit yang kami rasakan, tak peduli apakah kami sudah makan atau belum, bahkan ketika kami sedang tak punya uang, kami mencari hutang kesana kemari, tak peduli apa yang kami rasakan. Kami tetap terus menemani dan merawat kalian. Itu kami lakukan karena kami (wanita) sangat menyayangi kalian (pria).

Bahkan saat kami (para wanita) sering ngomel-ngomel / marah-marah ketika kalian (pria) terjaga hingga larut malam kemudian pagi hingga siang hari tertidur sebagai gantinya, bukan karena kami benar-benar marah. Kami khawatir kalian akan jatuh sakit dan tidak dapat beraktifitas seperti biasanya. Dan saat hal itu menjadi kebiasaan kami mulai mengatur hidup kalian, bukan karena kami ingin benar-benar mengatur hidup  dan memenjarakan kalian dengan aturan - aturan yang mungkin membuat kalian jenuh, itu karena kami peduli dan  ingin kalian hidup sehat. Sungguh kami tidak benar-benar marah, kami ingin kalian sehat untuk hari ini dan masa mendatang.

Dan apabila kalian lupa mengabari kami atau memang tak sempat mengabari kami, tahukah kalian apa yang kami rasakan? bermacam-macam pikiran yang terlintas dalam benak kami (para wanita), kalian kenapa? apakah sakit? apakah marah? apakah tidak punya pulsa ataukah malah ponselnya hilang di curi orang? atau kenapa? kami gelisah dan terus menghubungi kalian, namun ketika kalian tidak merespon kami, kami tetap berusaha mendapatkan kabar kalian dari teman terdekat kalian (para pria). Sungguh kami lakukan karena kami begitu menyayangi kalian (pria).

Wahai kalian (para pria), tahukah kalian saat kami merengek-rengek meminta jalan-jalan / atau makan bersama kalian, itu bukan karena kami (para wanit) manja dan sekedar ingin di perhatikan. Kami membatalkan janji dengan teman, kami dandan secantik mungkin dan semanis mungkin, kami menahan kantuk dan lapar itu hanya karena kami (para wanita) selalu bahagia dekat dengan kalian (pria).

Ataupun saat kalian terlambat menjemput kami (wanita), kami kesal dan marah. Ya... kami memang kesal, karena sedari tadi kami terus menunggu dengan dandanan yang memang untuk kalian, dengan parfum  yang mungkin kadang berlebihan, namun saat kalian datang terlambat, kalian kesal karena melihat wajah murung kami tanpa ada penyesalan sedikitpun lalu kalian justru marah kepada kami (wanita). Tidakkah kalian tahu, kami mudah marah namun kami mudah memaafkan kalian. Dan tidakkah kalian tahu, saat kalian terlambat akan suatu hal, entah di sengaja maupun tak di sengaja kami selalu menunggu maaf dari kalian. Bukan karena  semata-mata maaf yang kami inginkan, namun kami (wanita) melihat maaf itu hanya sebagai obat karena kekesalan kami tadi. Sungguh setelah kalian minta maaf, kamipun akan tersenyum dan berterima kasih karena kalian menghargai kami (wanita). 

Kami (para wanita) sungguh menyadari, bahwa kami bukan yang sempurna untuk kalian (para pria). Ketika kami benar-benar menyayangi kalian, kami sungguh rela melakukan apa saja agar kalian bahagia bersama kami. Mengertilah.... kami sangat menyayangi kalian, dan mohon mengertilah... kami ingin kalian mencintai kami seperti saat awal kalian bertemu kami. Seakan kami wanita yang sempurna di mata kalian.

Kami mohon mengertilah..... bahwa kami tidaklah sekuat kalian...

Kami mohon mengertilah..... kami menangisi kalian itu karena kalian begitu berarti bagi kami..

dan Mengertilah ..... hargailah perasaan kami dan dengarkan jeritan hati kami (para wanita)..

Kami membutuhkan kalian, untuk memimpin kami dan melindungi kami.

Jemputlah kami segera, sebelum lubang hati ini tak mampu di obati lagi.



Tertanda 'Yours'
FNU


0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...